Selasa, 25 Februari 2020

Seputar Kabel Fiber Optik

Kabel Fiber Optik

A. Pengertian
       Fiber Optik (FO) adalah sebuah saluran transmisi yang terbuat dari helaian serat kaca atau plastik. Serat kaca tersebit sangat tipis dan halus menyerupai rambut manusia, ukuran perintinya berkisar 125 mikron.
      Transmisi data bisa terjadi karena fiber optik dapat mentransmisikan gelombang cahaya dari data-data yang ditransmisikan dititipkan pada gelombang cahaya tersebut.

B. Jenis-Jenis Kabel Fiber Optik
1. Single mode
     Serat optik dengan core yang sangat kecil, berdiameter 0,00035 inci/9 mikro. Menggunakan laser semi konduktor karena penggunaan kabel fiber optik hanya memungkinkan terjadi satu modus cahaya saja yang tersebar melalui inti.
2. Multi mode
     Inti core lebih besar 0,0025 inci/625 mikro, memungkinkan ratusan modus cahaya tersebar melalui serat secara bersamaan.

C. Kelebihan dan Kekurangan Fiber Optik
  • Kelebihan Fiber Optik
  1. Mampu menyalurkan data yang lebih banyak dengan kecepatan tinggi.
  2. Lebih aman dan tidak mudah terbakar.
  3. Memiliki ukuran lebih kecil, sehingga dapat menghemat tempat.
  • Kekurangan Fiber Optik
  1. Saat pemasangan dan perawatan kabel fiber optik terbilang sulit.
  2. Memiliki harga yang relatif mahal.
  3. Tidak bisa diletakan di tikungan yang tajam.

D. Bagian-Bagian yang Menyusun Fiber Optik

  1. Inti (core), memiliki diameter sekitar 2-50 mikro meter. Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya perambatan cahaya dari satu ujung ke ujung kabel lainnya. 
  2. Jaket (cladding), memilikidiameter antara 5-250 mikro meter. Berfungsi sebagai pelindung core.
  3. Mantel (coating), berfungsi sebagai pelindung mekanis yang menjaga serat optik dari kerusakan yang dapat terjadi.
  4. Strength menber dan outer jacket, berfungsi sebagai pelindung yang menjaga kabel dari gangguan luar yang bisa menyebabkan kerusakan pada bagian core.

E. Alat-Alat Kabel Fiber Optik
  1. OLS (Optical Laught Source), berfungsi untuk sumber daya.
  2. Laser, berfungsi untuk mengecek kerusakan.
  3. ODP (Optical Distribution Point), berfungsi Sebagai titik terminasi.
  4. Splicer, untuk menghubungkan serat optik.
  5. Cliffer, untuk memotong inti core.
  6. Striper, untuk mengupasi dan memotong.
  7. OTDR (Optical Time Domain Reflectometer).
  8. Kuas, untuk membersihkan.
  9. OPM (Optical Power Meter), sebagai daya.
  10. Pigtail, kabrl berwarna kuning kecil.
F. Kode Warna Kabel Fiber Optik
      Kode warna pada kabel tembaga menganut sistem BOHCA (Biru, Orange, Hijau, Coklat, dan Abu).
       Masing-masing warna antara lain : Putih, merah, hitam, kuning, ungu, pink dan tosca serta golden dan silver.

G. Macam-Macam Konektor Fiber Optik
1. FC (Fiber Connector)
      Menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat di atur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
2. SC (Subscriber Connector)
     Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
3. ST (Straight Tip)
     Hampir mirip dengan konektor BNC, umum digunakan untuk model single atau multi mode.
4. Biconic
     Konektor yang pertama muncul dalam komunikasi fiber optik.

H. Cara Kerja Kabel Fiber Optik
     Menggunakan gelombang cahaya untuk menghantarkan ke jarak yang lebih jauh karena bahan bakunya yaitu serat kaca murni yang bisa terus memancarkan cahaya dan memanfaatkan cermin total internal reflection.

I. Prinsip Kerja Kabel Fiber Optik
      Prinsip kerja kabel fiber optik yaitu pada fiber optik menggunakan aliran cahaya yang dikonfersikan dari aliran listrik.

Minggu, 01 September 2019

Infrastruktur Jaringan


A. Pengertian Infrastruktur Jaringan
      Network infrastructure atau infrastruktur jaringan merupakan sebuah kumpulan sistem komputer yang saling berhubungan, dihubungkan oleh berbagai macam bagian dari sebuah arsitektur telekomunikasi.
     Secara khusus, infrastruktur ini mengacu pada organisasi dan berbagai bagian konfigurasi mereka – dari jaringan komputer individu sampai pada router, kabel, wireless access point, switch, backbone, network protocol, dan network access methodologies.
      Infrastuktur dapat berupa infrastruktur terbuka (open) atau infrastruktur tertutup (close). Contoh infrastuktur terbuka adalah internet, sedangkan contoh dari infrastruktur tertutup adalah private intranet. Mereka dapat beroperasi melalui koneksi jaringan kabel atau jaringan wireless, atau kombinasi antara keduanya.
B. Macam-Macam Alat Infrastruktur Jaringan
1. Router
      Router merupakan perangkat jaringan yang berfungsi menghubungkan dua jaringan atau lebih sehingga data dapat dikirim dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Dengan menggunakan router, kita bisa menghubungkan dua jaringan yang berbeda, contoh 192.168.2.0/24 dapat terhubung dengan jaringan 200.200.200.0/24.
Sekilas cara kerja router bisa dibilang mirip dengan bridge, yakni sama-sama meneruskan paket data.
2. Wireless Card
      Wireless card merupakan salah satu perangkat jaringan yang dapat menghubungkan dua device secara nirkabel atau tanpa menggunakan media kabel. Dengan menggunakan wireless card, dua komputer atau lebih dapat saling terhubung melalui jaringan wifi, tanpa harus menggunakan kabel jaringan.
3. LAN Card
      Sama halnya dengan perangkat jaringan yang lain, LAN card juga berfungisi menghubungkan dua atau lebih komputer dengan menggunakan media kabel. Perangkat ini biasanya banyak digunakan dalam jaringan LAN.
      LAN card juga bertugas mengubah aliran data yang berbentuk paralel menjadi bentuk serial, sehingga dapat ditransmisikan melalui media jaringan seperti kabel UTP.
4. Modem
      Modulator demodulator atau yang sering disingkat dengan modem merupakan perangkat jaringan yang memiliki fungsi mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog atau sebaliknya.
      Data yang diberikan kepada komputer ke modem umumnya berbentuk sinyak digital. Maka dari itu, ketika modem mendapatkan data berbentuk sinyal analog, modem harus merubahnya terlebih dahulu menjadi sinyal digital agar dapat diproses lebih lanjut oleh komputer.
5. Bridge
      Bridge merupakan perangkat jaringan yang memiliki fungsi memperluas suatu jaringan sekaligus membuat sebuah segmen jaringan.
      Cara kerja bridge yaitu mengenali alamat MAC yang mentransmisi sebuah data ke jaringan, kemudian bridge akan membuat tabel internal secara otomatis, dimana tabel ini dapat menentukan segmen mana yang akan dirouting maupun yang akan difilter.
6. Hub
      Hub merupakan salah satu perangkat jaringan yang bertugas mengubah sinyal transmisi jaringan, dimana hal tersebut dimaksudkan agar kedua komputer atau lebih dapat saling terhubung.
7. Switch
      Switch merupakan perangkat jaringan yang memiliki fungsi yang hampir sama dengan hub, tetapi perangkat ini ‘lebih pintar’ dari hub karena dapat mengatasi masalah collision data. Tidak hanya itu, switch juga memiliki beberapa kelebihan seperti kecepatan transfer data maupun luas jaringan yang jauh lebih bagus dari hub.
      Selain itu, switch tidak hanya digunakan untuk membagi sinyal tetapi juga memfilter paket data kemudian meneruskannya ke jaringan yang dituju.
8. Kabel Jaringan
      Kabel jaringan merupakan media transmisi berbentuk kabel yang digunakan untuk menghubungkan dua komputer atau lebih untuk saling bertukar data.
      Ada beberapa jenis kabel yang biasa digunakan, seperti kabel utp, stp, coxial maupun fiber optik. Biasanya, jenis kabel yang digunakan tergantung pada jenis topologi jaringan yang digunakan.
9. Repeater
      Repeater adalah perangkat jaringan yang memiliki fungsi memperluas jangkauan sinyal wifi dari server agar perangkat lain bisa terhubung.
      Cara kerja dari repeater adalah dengan menerima sinyal dari Server, kemudian memancarkannya kembali dengan jangkauan yang lebih luas dan kuat, denagn kata lain sinyal yang lemah dapat dipancarkan kembali menjadi lebih kuat dan luas.
10. Access Point­
      Access point  ini terdiri dari antenna dan transceiver yang digunakan untuk transmisi dan menerima sinyal dari client atau sebaliknya. Dengan adanya AP ini, kita dapat terhubung dengan jaringan LAN secara nirkabel.
      Dengan kata lain, access point ini berfungsi menghubungkan dua jenis jaringan yang berbeda, yaitu antara jaringan wireless dan jaringan LAN.
C. Konsep Static Routing
      Static routing adalah metode routing yang tabel jaringannya dibuat secara manual oleh administrator jaringannya. Static routing mengharuskan admin untuk merubah route atau memasukkan command secara manual di router tiap kali terjadi perubahan jalur. Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
D. Perintah Dasar Static Routing
1. Router > Enable
      Secara default, CLI (Command Line Interface) akan masuk ke mode pengguna, tanda adalah simbol ">" di bagian depan nama host (dalam hal ini "router"), dalam mode pengguna Anda tidak dapat mengkonfigurasi apapun, oleh karena itu Anda perlu beralih ke privileged mode (juga dikenal sebagai mode level EXEC) dengan perintah "router> enable" lalu tekan Enter, jika perintah dijalankan, maka simbol di depan nama host akan berubah menjadi "#" (misal "router #").
2. Router #show?
      "Router #show?" Perintah digunakan untuk melihat daftar perintah yang tersedia untuk eksekusi.
3. router #show running-config
      Perintah "router #show running-config" digunakan untuk menampilkan file konfigurasi yang saat ini berjalan di RAM.
4. router #show startup-config
      Perintah "router #show startup-config" digunakan untuk menampilkan file konfigurasi yang dijalankan saat startup, file konfigurasi disimpan di NVRAM (Non-Volatile Random Access Memory), berbeda dengan SRAM (Static Random Access Memory) atau DRAM ( Dynamic Random Access Memory).
      Penyimpanan data dilakukan saat daya mengalir, NVRAM menyimpan file konfigurasi bahkan jika perangkat router dimatikan.
      Perlu diingat bahwa NVRAM tidak sama dengan Flash SIMM (Single In-line Memory Module). Perbedaan antara NVRAM sama dengan Flash SIMM sebagai perbedaan antara RAM dan hard disk drive (walaupun RAM dengan NVRAM juga berbeda), SIMM Flash sendiri lebih mirip hard disk drive yang menyimpan file sistem operasi Cisco IOS. dan file lainnya yang dibutuhkan
5. router #copy running-config startup-config
      Perintah "router #copy running-config startup-config" digunakan untuk menyimpan setting yang sedang berjalan (running connectivity) di RAM ke NVRAM sehingga bisa diaplikasikan saat router dinyalakan (start up).
6. router #erase startup-config
      Perintah "router #erase startup-config" digunakan untuk menghapus file konfigurasi yang tersimpan di NVRAM (Non Volatile Random Access Memory)
7. router #copy running-config tftp
      Selain menyimpan running-config ke startup-config, Anda juga bisa terus menjalankan-config ke TFTP Server dari jarak jauh, dengan hanya menjalankan perintah "router #copy running-config tftp".
8. router #show users
      Perintah "router #show users" digunakan untuk menampilkan pengguna yang saat ini terhubung ke jaringan (router) yang dimaksud.
9. router #show arp
       Perintah "router #show arp" digunakan untuk menampilkan tabel ARP, ARP atau Address Resolution Protocol adalah protokol yang memetakan fungsi alamat IP ke alamat fisik mesin (juga dikenal sebagai alamat MAC) yang dikenali oleh jaringan lokal.
       Tabel ARP atau yang dikenal dengan ARP cache digunakan untuk menjaga hubungan antara alamat MAC dan alamat IP.
10. router #show history
       Perintah "router #show history" digunakan untuk menampilkan sejarah perintah yang sebelumnya dieksekusi, perintah ini akan berguna jika Anda ingin mengulang perintah yang sama tanpa mengetik ulang perintah.
11. router #show interfaces
       Perintah "router #show interfaces" digunakan untuk menampilkan statistik dari semua antarmuka yang tersedia, perintah "router #show interfaces" akan menampilkan informasi yang mencakup antarmuka, antarmuka status (tautan fisik dan data), dan alamat IP.
       Perintah "router #show interfaces" juga menyertakan informasi tambahan termasuk subnet mask IP interfaces, pengaturan bandwidth, pengaturan delay, konfigurasi antrian, informasi protokol data link (dalam hal ini tipe dupleks, ARP), dan sejumlah penghitung berbeda yang dapat dilakukan. digunakan untuk antarmuka monitor.
12. router #show host
       Perintah "router #show host" digunakan untuk menampilkan cache host yang tersedia.
13. router #show flash
       Perintah "router #show flash" digunakan untuk menampilkan informasi tentang memori Flash yang terdapat pada perangkat router Cisco. Informasi yang ditampilkan mencakup file di dalamnya, ruang kosong, ruang yang digunakan, total ruang yang tersedia (kapasitas) hingga ukuran 'prosesor papan sistem Flash'.
14. router #show protocols
       Perintah "router #show protocols" menunjukkan status protokol lapisan ketiga pada perangkat yang dikonfigurasi. Lapisan ketiga dalam maksud adalah bagian dari lapisan model OSI, lapisan ketiga adalah lapisan jaringan, fungsi network layer salah satunya adalah menyediakan sarana fungsional dan prosedural untuk mentransfer data ke node lain yang terhubung dalam jaringan yang berbeda, router tersebut salah satu perangkat yang bekerja di lapisan ketiga ini.
15. router #show ip interface
       Perintah "router #show ip interface" digunakan untuk menampilkan informasi tentang pengaturan antarmuka IP lengkap, termasuk alamat IP dan informasi topeng, konfigurasi daftar akses (ACL), jenis peralihan yang digunakan (bagaimana lalu lintas IP diproses oleh perangkat ) kompresi, dan sebagainya.
16. router #show ip interface brief
       Perintah "router #show ip interface brief" digunakan untuk menampilkan output dari status alamat IP sebuah antarmuka secara singkat. Informasi penting yang akan ditampilkan antara lain antarmuka, alamat IP dari interface, status (fisik) dan status protokol (data link).
17. router #show ip protocol
       Perintah "router #show ip protocol" digunakan saat protokol routing dinamis dijalankan pada perangkat.
       Output dari perintah ini dapat digunakan untuk memverifikasi konfigurasi protokol routing yang sedang diproses seperti yang diharapkan. Output yang tepat dari perintah ini bergantung pada protokol routing dinamis yang dapat dikonfigurasi.
18. router #show ip route
       Perintah "router #show ip route" digunakan untuk menampilkan isi dari tabel routing IP saat ini. Output dari perintah "router #show ip route" bisa sangat lama ketika beberapa jaringan dikelola oleh satu perangkat.
19. router #show logging
       Perintah "router #show logging" digunakan untuk memverifikasi beberapa hal yang dianggap tidak pantas. Perintah "router #show logging" bisa mengakses log dan menampilkannya.
       Dengan cara itu Anda dapat memverifikasi apakah ada beberapa hal yang dianggap tidak sesuai (biasanya antara konfigurasi yang berlaku dengan hasil yang diharapkan tidak diharapkan).
20. router #show clock
       Perintah "router #show clock" digunakan untuk menampilkan jam dari sistem saat ini, ingat bahwa router Cisco menggunakan sistem operasinya sendiri sehingga jam pada sistem Cisco dengan jam pada sistem Host mungkin berbeda, cocok dengan keduanya. Jam berguna untuk sinkronisasi log sehingga memudahkan verifikas
E. Cara Konfigurasi Static Routing
1. Buka Cisco Packet Tracer.
2. Susun Router (Router-PT), Switch (Switch-PT) dan PC.
3. Kabel yang digunakan :
    PC - Switch : Straight
    Switch - Router : Straight
    Router - Router : Serial DTE

Konfigurasi IP pada PC
PC 0 : 192.168.10.2 (gateway: 192.168.10.1)
PC 1 : 192.168.10.3 (gateway: 192.168.10.1)
PC 2 : 192.168.50.2 (gateway: 192.168.50.1)
PC 3 : 192.168.50.3 (gateway: 192.168.50.1)
PC 4 : 192.168.100.2 (gateway: 192.168.100.1)
PC 5 : 192.168.100.3 (gateway: 192.168.100.1)
Konfigurasi IP pada Router :
Router 0 :
- Fa0/0 : 192.168.10.1
- Se2/0 : 202.134.0.1
Router 1 :
- Fa0/0 : 192.168.50.1
- Se2/0 : 202.134.0.2
- Se3/0 : 202.134.1.1
Router 2 :
- Fa0/0 : 192.168.100.1
- Se2/0 : 202.134.1.2
      Nah diatas adalah IP yang akan kita isikan pada PC dan Router.
      Dibawah ini contoh cara isi IP port ethernet pada Router melalui CLI:
Router>enable
Router#configure teminal
Router(config)#interface fastethernet0/0 <--(sesuaikan port yang sobat gunakan)
Router(config-if)#ip address (ip address) (netmask)
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]? <--(tekan enter)
Dibawah ini contoh cara isi IP port serial pada Router melalui CLI:
Router>enable
Router#configure teminal
Router(config)#interface serial2/0 <--(sesuaikan port yang sobat gunakan)
Router(config-if)#ip address (ip address) (netmask)
Router(config-if)#clockrate 64000 <--(sesuaikan device)
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]? <--(tekan enter)
Dibawah ini contoh cara routing pada Router0 yang akan dihubungkan ke jaringan yang ada dibawah Router1 :
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#ip route 192.168.50.0 255.255.255.0 202.134.0.2
Router(config)#exit
Router#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]? (tekan Enter).


Putri Tiara Septiani


Sri Aprillia



Nia Yulianti Anggraeni


Puspitasari

Siska Wulandari


Fajar Subhiyanto S.Pd.S.Kom.



Senin, 22 Juli 2019

Seputar Jaringan Komputer


Nia Yulianti Anggraeni

Pertanyaan :


  1.  Apa fungsi router?
  2. Kenapa wireless USB banyak dipasaran?
  3. Bagaimana cara kerja LAN Card?
  4. Apa saja kegunaan modem?
  5. Mengapa Bridge nirkabel memiliki  fungsi yang sangat rumit?
  6. Bagaimana cara kerja HUB dalam jaringan?
  7. Berapa kecepatan transfer Switch?
  8. Apa perbedaan kabel coaxial dengan twisted pair?
  9. Bagaimana cara kerja Repeater?
  10. Jelaskan bahwa fungsi Access point sebagai HUB!


Pembahasan :


  1. Fungsi router adalah menghubungkan 2 jaringan atau lebih untuk menyalurkan data informasi dari jaringan satu ke jaringan lainnya yang harus terkoneksi dengan internet. Fungsi utama dari router sendiri yakni sebagai pembagi atau penyalur IP address secara stastis atau memakai DHCP kepada seluruh perangkat komputer atau laptop yang terhubung pada perangkat router tadi.
  2. Karena tidak repot sebab hanya membutuhkan satu perangkat tunggal saja ato dikenal dengan perangkat all-in-one yang mengintegrasikan fungsi router, modem ADSL, switch dan wireless / wifi access point dalam satu perangkat. Jadi tidak perlu dua perangkat ADSL modem dan wifi access point (WAP) secara terpisah, cukup satu perangkat saja.
  3. Cara kerja LAN Card dalam komputer / PC tak lepas dari pengaruh OSI (Open System Interconnectioons). OSI sendiri adalah model teoretis di sebuah jaringan komputer, dan terdiri dari 7 lapisan. Dua lapisan pertama OSI merupakan lapisan fisik dan juga lapisan data link. Masing-masing lapisan OSI memungkinkan lapisan lain untuk tetap independen. Upaya meng-upgrade atau mengganti satu layer tidak akan mempengaruhi independensi lapisan lain. Hal ini berarti bahwa jika ada perangkat yang menggantikan LAN card, elemen komputer lainnya, seperti protokol, tidak akan berubah. 
  4. Secara umum, fungsi modem adalah sebagai hardware atau perangkat keras yang berguna untuk mengubah komunikasi 2 arah yaitu mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog dan sebaliknya. Fungsi modem lainnya yaitu : (1) Alat pengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, (2) Menghubungkan perangkat dalam jaringan, (3) Melakukan kegiatan modulasi dan demodulasi, (4) Melakukan pemeriksaan paket data dan komunikasi, (5) Melakukan kompres data yang dikirimkan melalui sinyal.
  5. Karena bridge nirkabel ini bertugas menghubungkan jaringan lan kabel dengan lan nirkabel atau beberapa media yg koneksinya menggunakan sistem wireless.
  6. Cara Kerja Hub adalah menyalin paket yang tiba di salah satu port ke port-port yang lain di Hub. Hub membagi bandwidth ke masing-masing port. Ketika satu PC yang digunakan, maka akan mendapat akses bandwidth yang maksimum tersedia. Namun, jika beberapa PC di gunakan pada jaringan tersebut, maka bandwidth akan dibagi kepada semua PC yang ada. Hub bekerja pada lapisan Physical dan hanya memiliki satu buah domain collision.
  7. Kemampuan switch dalam mentransfer data beragam, yaitu: (1) 10 Mbps, (2) 10/100 Mbps, (3) 10/100/1000 Mbps. Kemampuan switch dalam mentransfer data sangat berpengaruh pada media komunikasi kabel. Keduanya harus saling menyesuaikan, jika memutuskan untuk menggunakan switch yang berkecepatan 100 Mbps maka kabel pun harus memiliki kecepatan transfer yang sama. Jangan sampai media kabel yang dipakai kecepatannya lebih rendahh dari switch, jika sampai terjadi hal demikian maka tidak ada gunanya kecepatan dari port switch yang tinggi sebab terjadi penyempitan bandwidth pada kabel atau bottle neck. 
  8. Coaxial Cable Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor.  Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Sedangkan Twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis Kabel Jaringan yang menggunakan bahan dasar Tembaga, yang tidak dilengkapi  dengan shield internal.
  9. Repeater bekerja terhadap level physical layer dalam model jaringan OSI, Pekerjaan penting dari repeater ialah menerima sinyal dari satu kabel Lembaga Administrasi Negara & memancarkannya kembali kekabel Lembaga Administrasi Negara lainnya. Kepada jaringan wireless, repeater diletakkan kepada gedung-gedung yg tinggi, menara pemancar, atau dipuncak gunung. elemen ini bertujuan biar sinyal yg di terima sanggup dipancarkan & di terima dgn baik, dgn adanya repeater, jarak gelombang yg akan ditempuh oleh jaringan wireless pun makin jauh.
  10. Sebagai Hub, access point akan menghubungkan jaringan lokal yang menggunakan kabel dengan jaringan nirkabel atau wireless.


Oleh : Leni Rizka Silviani